TUGAS 12 : PEMBANGUNAN DAN PERKEMBANGAN KOPERASI
Koperasi
di Negara berkembang memiliki karakteristik yang berbeda dengan koperasi yang
ada di negara – negara maju. Perbedaan yang ada bukan hanya disebabkan oleh
struktur sosial masyarakat yang masih bersifat tradisional, namun juga sangat
dipengaruhi oleh sistem sosial, ekonomi, politik yang diterapkan. Di Negara –
negara maju koperasi telah mampu menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang
otonom dan mandiri, selain itu peran pemerintah untuk mendukung kegiatan
perkoperasian di negara maju seperti contohnya di jepang dirasakan sangat
besar. Sedangkan kondisi di negara berkembang khusunya di indonesia, peran
pemerintah terhadap kemajuan koperasi saat ini dirasakan sangat kurang.
A.
KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI
Kendala
yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan koperasi di negara berkembang
adalah sebagai berikut :
1.
Koperasi hanya dianggap sebagai organisasi swadaya
yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti
petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh.
2.
Pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang
kontroversial mengenai keberhasilan dan kegagalan serta dampak koperasi
terhadap proses pembangunan ekonomi sosial di Negara – negara dunia ketiga
(sedang berkembang) merupakan alasan yang mendesak untuk mengadakan perbaikan
tata cara evaluasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
3.
Kriteria (tolok ukur) yang dipergunakan untuk
mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, hasil penjualan koperasi
kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota,
cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai
indikator mengenai efisiensi koperasi.
4.
Adanya perbedaan pendapat masyarakat mengenai
koperasi dan cara mengatasi perbedaan tersebut dengan menciptakan 3 kondisi
yaitu : koqnisi, apeksi, psikomotor.
B.
TIGA TAHAPAN KONSEPSI MENGENAI SPONSOR PEMERINTAH DALAM PERKEMBANGAN KOPERASI
YANG OTONOM
Konsepsi
mengenai sponsor pemerintah dalam perkembangan koperasi yang otonom ada tiga
tahapan, yaitu :
1.
Ofisialisasi
Mendukung
perintisan pembentukan organisasi koperasi. Tujuan utama selama tahap ini
adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurut ukuran,
struktur dan kemampuan manajemennya, cukup mampu melayani kepentingan para
anggotanya secara efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan
tujuan dan kebutuhannya dengan harapan agar dalam jangka panjang mampu dipenuhi
sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.
2.
De – ofisialisasi
Melepaskan
koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen
dan keuangan secara langsung dari organisasi yang dikendalikan oleh
Negara. Tujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri
koperasi ketingkat kemandirian dan otonomi. Artinya, bantuan, bimbingan dan
pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi.
3.
Otonomisasi
Perkembangan
koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri. Setelah berhasil mencapai
tingkat swadaya dan otonom, koperasi – koperasi yang sebelumnya disponsori oleh
Negara dan mengembangkan dirinya sebagai organisasi swadaya. Koperasi bekerja
sama dan didukung oleh lembaga-lembaga koperasi sekunder dan tersier.
C.
JENIS KEBIJAKAN DAN PROGRAM YANG BERKAITAN DENGAN PENGKOPERASIAN
Terdapat
dua jenis kebijakan dan program yang berkaitan dengan pengkoperasian, yaitu :
1.
Kebijakan dan program pendukung yang diarahkan
pada perintisan dan pembentukan organisasi koperasi. Kebijakan dan program ini
dapat dibedakan pula atas kebijakan dan program khusus, misalnya untuk :
·
Membangkitkan motivasi, mendidik dan melatih para
anggota dan para anggota pengurus kelompok koperasi.
·
Membentuk perusahaan koperasi ( termasuk latihan
bagi para manager dan karyawan).
·
Menciptakan struktur organisasi koperasi primer yang
memadai ( termasuk sistem kontribusi dan insentif, serta pengaturan distribusi
potensi yang tersedia).
·
Membangun sistem keterpaduan antar lembaga
koperasi sekunder dan tersier yang memadai.
2.
Kebijakan dan program diarahkan untuk mendukung
perekonomian para anggota masing – masing yang dilaksanakan melalui koperasi,
terutama perusahaan koperasi yang berperan seperti organisasi – organisasi
pembangunan lainnya.
D.
KELEMAHAN-KELEMAHAN DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM YANG MENSPONSORI
PENGEMBANGAN KOPERASI
Kelemahan
– kelemahan dalam penerapan kebijakan dan program yang mensponsori pengembangan
koperasi :
1.
Untuk membangkitkan motivasi para petani agar
menjadi anggota koperasi desa, ditumbuhkan harapan – harapan yang tidak
realistis pada kerjasama dalam koperasi bagi para anggota dan diberikan
janji-janji mengenai perlakuan istimewa melalui pemberian bantuan pemerintah.
2.
Selama proses pembentukan koperasi persyaratan dan
kriteria yang yang mendasari pembentukan kelompok-kelompok koperasi yang kuat
dan efisien, dan perusahaan koperasi yang mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya secara otonom, tidak mendapat pertimbangan yang cukup.
3.
Karena alasan – alasan administratif, kegiatan
pemerintah seringkali dipusatkan pada pembentukan perusahaan koperasi, dan
mengabaikan penyuluhan, pendidikan dan latihan para anggota, anggota pengurus
dan manajer yang dinamis, dan terutama mengabaikan pula strategi – strategi
yang mendukung perkembangan sendiri atas dasar keikutsertaan anggota koperasi.
4.
Koperasi telah dibebani dengan tugas – tugas untuk
menyediakan berbagai jenis jasa bagi para anggotanya (misalnya kredit).
Sekalipun langkah – langkah yang diperlukan bersifat melengkapi belum dilakukan
oleh badan pemerintah yang bersangkutan (misalnya penyuluhan)
5.
Koperasi telah diserahi tugas atau ditugaskan
untuk menangani program pemerintah, walaupun perusahaan koperasi tersebut belum
memiliki kemampuan yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas dan
program itu.
6.
Tujuan dan kegiatan perusahaan koperasi (yang
secara administratif dipengaruhi oleh instansi dan pegawai pemerintah) tidak
cukup mempertimbangkan atau bahkan bertentangan dengan kepentingan dan
kebutuhan subyektif yang mendesak dan tujuan-tujuan yang berorientasi pada
pembangunan para individu dan kelompok anggota.
Sumber :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/pembangunan-koperasi
http://difadasaputri.blogspot.co.id/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/pembangunan-koperasi
http://difadasaputri.blogspot.co.id/
0 Response to "TUGAS 12 : PEMBANGUNAN DAN PERKEMBANGAN KOPERASI"
Posting Komentar