TUGAS SOFTSKILL 2

PROYEK PEMBANGUNAN REL KERETA API DI KALIMANTAN TIMUR, INVESTOR RUSIA SIAPKAN RP 48 TRILIUN


Tanggal           : 3 November 2017
Kepada            : Bapak Muhammad Firdaus
Dari                 : Atma Dea (11214793)
Judul               : PROYEK PEMBANGUNAN REL KERETA API DI PROVINSI 
                          KALIMANTAN TIMUR


            Berikut gambaran dari Proyek Pembangunan Rel Kereta Api yang akan dibangun di Provinsi Kalimantan Timur.

Lokasi           : Lereng Kutai Barat-Paser-Penajam Paser-Balikpapan, 
                         Kalimantan Timur

Pelaksanaan : Tahun 2017 - 2022

Pelaksana     : PT. Kereta Api Borneo

Latar Belakang :

Infrastruktur sangat diperlukan untuk mendukung kemakmuran suatu wilayah (daerah atau negara). Pembangunan infrastruktur merupakan kewajiban pemerintah (public service obligation). Akan tetapi, pemenuhan infrastruktur oleh pemerintah di mayoritasi oleh negara berkembang. Yaitu dalam menghadapi beberapa kendala diantaranya keterbatasan dana investasi, lamanya jangka waktu pengembalian investasi, dan biaya yang tinggi dari manajemen operasional.Kendala keterbatasan pemerintah dalam pembiayaan investasi dan operasionalisasi penyelenggaraan infrastruktur dapat diatasi melalui pola yang melibatkan peran stakeholder lainnya. 

Bentuk kerjasama yang terjadi antara Indonesia – Rusia dalam pengadaan infrastruktur berupa pembangunan proyek kereta api batu bara di Kalimantan Timur yang merupakan kerjasama antara BUMN milik Pemerintah Rusia yaitu Russian Railways dan anak perusahaannya PT Kereta Api Borneo. Rusia memilih Indonesia sebagai partner dalam pembangunan kereta api tersebut dikarenakan Indonesia memiliki potensi alam yang besar terutama di bidang batubara. Indonesia sendiri merupakan penyedia batu bara jalur laut terdepan di dunia dan telah mengukuhkan eksistensinya di pasar-pasar berkembang seperti di India dan Cina. Namun sayangnya, pertumbuhan ekspor batu bara Indonesia masih terhambat dengan masalah distribusi, dikarenakan tranpsortasi yang kurang mendukung. Maka itu Rusia berniat membantu dalam pengadaaan infrastruktur kereta api untuk mempermudah distribusi batu bara yang ada. Selain itu, Indonesia dianggap sebagai lokasi yang paling tepat untuk eksplorasi batubara karena Indonesia, terutama Kalimantan, masih memiliki cadangan batu bara sekitar 8-50 miliar ton lagi. Rusia juga menganggap bantuan infrastruktur ini sangat menguntungkan sebagai peluang investasi jangka panjang karena pertumbuhan ekonomi dan permintaan terhadap batu bara terus meningkat.

TEMPO.COM, Balikpapan - Perusahaan perkeretaapian asal Rusia, JSC Russian Railways, tertarik untuk terlibat dalam pembangunan rel kereta api batu bara sepanjang 570 kilometer di Kalimantan Timur. Rel itu nantinya menghubungkan Tabang Kutai Kartanegara - Maloy Kutai Timur - Buluminung Penajam Paser Utara - Kutai Barat di Kalimantan Timur. “Total investasi diperkirakan mencapai 3,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 48 triliun),” kata Deputy CEO Kereta Api Borneo, Vladimir Volkov di Balikpapan, Selasa, 11 Juli 2017.

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur PT Kereta Api Borneo, Sergey Kuznetsov mengatakan perseroan telah mengantongi sejumlah izin penting dari otoritas yang berwenang, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dia menerangkan, fase pertama pembangunan rel kereta api di Kaltim tengah dalam tahap persiapan lahan, mencakup survei enjinering, desain, dan persiapan pembangunan lainnya.

Pembangunan rel kereta api menurut Sergey bakal menghindari hutan-hutan lindung demi menjaga kelestarian hutan Kaltim. Pembangunan jalan raya untuk keperluan pembangunan rel bakal diminimalisasi.

           Laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dari pencarian informasi yang saya lakukan mengenai tentang Proyek Kereta Api di Kalimantan Timur. Laporan yang saya buat bersumber pada situs- situs yang sudah terpercaya.

Tujuan Proyek Pembangunan Rel Kereta Api di Kalimantan Timur :

1. Untuk jalur distribusi batubara dan hasil bumi dari Kutai Barat hingga Balikpapan
2. Sebagai transportasi bagi masyarakat di Kalimantan Timur

Narasi Kegiatan :

Russian Railways dengan anak perusahaannya PT Kereta Api Borneo berencana membangun total 575 km rel kereta api, melewati 4 kabupaten di Kalimantan Timur. Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Sergey Kuznetsov mengatakan pembangunan rel kereta api tersebut memakan total investasi tidak kurang dari 2 miliar dolar AS.

"Akan ada dua jalur rel, pertama Jalur Utara sepanjang 305 km dan kedua Jalur Selatan sepanjang 270 km," katanya, Senin (10/7).

Jalur utara akan menghubungkan Tabang di Kutai Kartanegara, jauh di pedalaman, dengan Maloy di Kutai Timur di pesisir. Jalur selatan dimulai dari Melak di Kutai Barat dan berakhir di Buluminung, Penajam Paser Utara. Diperhitungkan seluruhnya akan selesai pada 2022. Buluminung ada di pantai selatan Teluk Balikpapan, Maloy 600 km timur laut Kota Minyak.

"Saat ini kami sudah menyelesaikan sejumlah studi, seperti geofisika dan hidrologi, tidak kurang kami juga mengambil dan menguji 2.000 sampel tanah sepanjang jalur," kata Kepala Pengembangan Bisnis dan Konstruksi Vladimir Volkov.

Kedua jalur rel ini akan digunakan untuk angkutan barang, dalam hal ini sumber daya alam seperti batubara dan minyak sawit mentah (crude palm oil, CPO). Baru lebih kurang 5 tahun setelah tahun 2022 kereta api tersebut juga mengangkut orang.

Sebagai ujung rel di pesisir, di Maloy maupun Buluminung akan dibangun pelabuhan. Sebelumnya keduanya di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kalimantan Timur dicanangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri. Akan ada dermaga, stockpile batubara, fasilitas pemindah angkutan seperti ban berjalan, crane, baik di Maloy maupun di Buluminung, dengan kapasitas awal 5 juta ton per tahun.

Di sisi lain, diketahui di sepanjang kedua jalur yang direncanakan memang berlokasi sejumlah tambang dari perusahaan-perusahaan tambang besar.

Di Jalur Selatan, di Kutai Barat, 2 jam bermobil dari Melak ke tenggara ada tambang batubara yang dikelola PT Gunung Bayan Pratama, perusahaan milik Dato Low Tuck Kwong, konglomerat asal Malaysia.

Sementara di Jalur Utara ada tambang-tambang yang dikelola PT Kitadin hingga yang terkenal Kaltim Prima Coal (KPC) yang mengelola tambang batubara open pit terbesar di dunia. Sejumlah perkebunan kelapa sawit yang dikelola perusahaan besar juga bakal dilintasi rel kereta tersebut.

Investor Rusia sendiri sesungguhnya tidak asing dengan Kalimantan Timur. Di masa Presiden Soekarno berkuasa mereka mengerjakan sejumlah proyek. Yang terkenal hingga hari ini adalah proyek jalan Balikpapan-Samarinda sepanjang 110 km.

Jalan itu, oleh para tetua, termasuk para ekspatriat senior yang menetap di Balikpapan, masih disebut Russian Road, jalan yang sekarang dikenal dengan nama Jalan Soekarno-Hatta.


Antisipasi Masalah :

Hal yang harus diperhatikan untuk kelancaran Proyek Pembangunan Rel Kereta Api yang akan dibangun di Kalimantan Timur :
  1. Gugatan dari masyarat sekitar karena mereka akan berpendapat bahwa pembangunan Rel Kereta Api berakibat rusaknya bentang alam dan terputusnya rantai ekosistem di wilayah- wilayah pembangunan tambang dan jalur kereta api.
  2. Bencana ekologi yang mengancam banjir, sedimentasi dan abrasi sungai- sungai kecil dan besar sepanjang DAS Barito disertai kekeringan maupun longsor.
  3. Beban anggaran dari aspek biaya pemulihan ekologi dan penanggulangan dampak bencana

Kesimpulan :

Infrastruktur sangat diperlukan untuk mendukung kemakmuran suatu wilayah (daerah atau negara). Pembangunan infrastruktur merupakan kewajiban pemerintah (public service obligation).

Rusia memilih Indonesia sebagai partner dalam pembangunan kereta api dikarenakan Indonesia memiliki potensi alam yang besar terutama di bidang batubara.

Bentuk kerjasama yang terjadi antara Indonesia – Rusia dalam pengadaan infrastruktur berupa pembangunan proyek kereta api batu bara di Kalimantan Timur yang merupakan kerjasama antara BUMN milik Pemerintah Rusia yaitu Russian Railways dan anak perusahaannya PT Kereta Api Borneo.

Russian Railways dengan anak perusahaannya PT Kereta Api Borneo berencana membangun total 575 km rel kereta api, melewati 4 kabupaten di Kalimantan Timur. Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Sergey Kuznetsov mengatakan pembangunan rel kereta api tersebut memakan total investasi tidak kurang dari 2 miliar dolar AS.

Tujuan pembangunan kereta api dapat digunakan untuk jalur distribusi batubara dan hasil bumi dari Kutai Barat hingga Balikpapan. Selain itu, kereta api ini juga akan dimanfaatkan sebagai transportasi bagi masyarakat di Kalimantan Timur. Kereta api batu bara ini akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga tidak akan berdampak buruk terhadap lingkungan sekitarnya. Sedangkan untuk jenis dan tipe kereta api yang akan digunakan nantinya belum ada fiksasi yang jelas. Sementara ini, proyek kerjasama yang dilakukan antara Indonesia-Rusia masih membahas seputar pengadaan jalur rel kereta api saja. Kereta api yang akan digunakan sendiri nantinya berupa kereta api ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi terbaru.




Lampiran Gambar :



Jalur kereta api yang akan dibangun. Sumber : http://beritatrans.com/




Proses pengangkutan batubara menjadi lebih mudah dengan adanya rel kereta. Foto: Hendar



Diperkirakan akan terjadi ekploitasi besar-besaran terhadap kekayaan alam di Kaltim khususnya batubara saat rel kereta api dari Kubar Ke Balikpapan selesai. Foto: Hendar



Tambang batubara yang menjadi primadona akan semakin bermunculan setelah dibangunnya rel Kereta api Batubara. Foto: Hendar




Referensi :









Read Users' Comments (0)

0 Response to "TUGAS SOFTSKILL 2"

Posting Komentar