Seperti ini Proposal Program Peningkatan Kapasitas Team Pelaksana program! Yuk dicek.
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS TEAM PELAKSANA
PROGRAM PHASE-VI GEF
SGP INDONESIA
Direncanakan untuk:
Catharina Dwihastarini,
National Coordinator, GEF Small
Grants Programme,
PT.
SGP Indonesia
Jl.
Bacang II No 8 Kramat Pela
Jakarta Selatan 12130, Indonesia
Jakarta Selatan 12130, Indonesia
Direncanakan
oleh:
Atma Dea
Mahasiswa
11214793
Universita
Gunadarma
21
Januari 2018
Yth. Catharina
Dwihastarini,
PT.
SGP Indonesia memiliki visi, misi dan nilai-nilai yang hidup
dalam komunitas; para pemangku kepentingan komunitas termasuk
kebutuhan-kebutuhan mereka, terutama yang berkaitan dengan resiliensi
sosial-ekologis komunitas, serta capaian hasil saat ini atas kebutuhan-
kebutuhan tersebut; target perilaku-perilaku strategis yang menyebabkan komunitas
hanya bisa mencapai capaian hasil seperti saat ini (khususnya terkait isu -isu
strategis yang disasar oleh program ini); paradigma- paradigma dari para
pemangku kepentingan yang mendasari perilaku-perilaku strategis tersebut;
proses, struktur dan sistem yang ada di dalam komunitas, yang menyebabkan
komunitas berada pada situasinya saat ini; dan juga strategi yang secara
eksplisit atau implisit dikembangkan oleh komunitas sehingga membawa mereka
pada situasinya yang sekarang.
Sasaran
utama Fase Operasional VI ini, yaitu meningkatkan resiliensi sosial-ekologis
lewat inisiatif berbasis komunitas di pulau-pulau kecil, baik dari segi bentang
darat (landscape) maupun bentang laut
(seascape).
Saya akan senang jika dapat mendiskusikan
laporan ini dan kesimpulannya dengan Anda. Saya berterima kasih atas
kepercayaan Anda kepada saya dalam menyiapkan laporan ini.
Hormat saya,
Atma Dea
DAFTAR
ISI
SURAT PENGIRIMAN......................................................................
LATAR BELAKANG……………………………………………….
LINGKUP
TUGAS…………………………………………………..
HASIL YANG
DIHARAPKAN……………………………………..
PEMBAHASAN....…………………………………………………..
KESIMPULAN………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
LATAR
BELAKANG
GEF
SGP Indonesia telah memasuki Fase Operasional VI, periode 2017-2021. Pada fase
sebelumnya, wewenang implementasi program sepenuhnya diberikan kepada para
pengaju proposal di area masing-masing. Namun, di fase ini, untuk mencapai
hasil kerja yang berdampak positif hingga ke lingkup ekosistem yang lebih luas,
maka grand design implementasi program dibuat oleh Sekretariat GEF SGP
Indonesia. Hasil penyusunan grand desain tersebut akan menjadi landasan bagi
Tim Sekretariat untuk membuat sebuah grand design pelaksanaan program yang
diharapkan akan lebih berdampak, yang akan mendukung pencapaian sasaran utama
Fase Operasional VI ini, yaitu meningkatkan resiliensi sosial-ekologis lewat
inisiatif berbasis komunitas di pulau-pulau kecil, baik dari segi bentang darat
(landscape) maupun bentang laut (seascape).
Saat
ini, grand desain program yang akan diturunkan menjadi strategi pelaksanaan
program Phase VI tengah disusun oleh tim strategis di empat wilayah sasaran
program yaitu di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur, Pulau Nusa Penida, Bali,
Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan wilayah Nantu, Gorontalo.
Untuk
mendukung capaian sasaran program fase ke-6 tersebut maka perlu diperhatikan
ke-4 hal tersebut dibawah ini:
Pertama,
kemampuan berpikir sistemik dari semua pihak yang terlibat, sejak menentukan
grand design sampai ke tingkat implementasi dan intervensi. Kemampuan berpikir
sistemik ini perlu dituangkan dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh semua
pihak yang terlibat, dan bisa diwujudkan dalam gambaran sistemik yang terus
bisa diperkaya dan diubah seiring dengan perkembangan pemahaman kondisi di
lapangan, serta dengan mempertimbangkan juga perubahan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan setiap isu. Gambaran sistemik yang sama juga akan
menjadi landasan justfikasi desain intervensi di setiap komunitas, untuk
memperhitungkan dan memastikan bahwa setiap intervensi yang dijalankan disetiap
komunitas bisa berdampak sistemik sampai pada efek bentang darat dan laut. Pada
akhirnya di setiap gambaran sistemik ini, baik di level diagnosa atau
intervensi, perlu menunjukkan bagaimana berbagai komponen yang terlibat secara
sistemik berdampak pada peningkatan resiliensi social-ekologis setiap
komunitas.
Kemampuan
berpikir sistemik ini bisa dicapai lewat kemampuan bahasa ‘Systems Thinking’
(Peter Senge: 1990, 2006), yang akan memungkinkan para pihak yang terlibat
untuk menkonstruksi gambaran situasi sistemik dari setiap isu secara lengkap
dan menyeluruh. Kemampuan yang sama akan membantu untuk menjustifikasi
efektivitas setiap intervensi yang akan dilakukan untuk mengubah relasi
sistemik dari setiap isu sehingga bisa tercapai sasaran peningkatan resiliensi
sosial-ekologis yang diinginkan.
Kemampuan
berpikir sistemik lewat Bahasa ‘Systems Thinking’ ini perlu dimiliki oleh Tim
Sekretariat, Tim Strategis dan Tim LSM Konsorsium (sebagai lembaga paying di
setiap wilayah kerja sasaran GEF SGP Indonesia fase ke-6).
Kedua,
kemampuan untuk melihat komunitas sebagai sebuah ‘organisasi’ yang memiliki
isu-isu bersifat sistemik. Termasuk di dalam ini adalah kemampuan
mengidentifikasi komponen-komponen yang ada di dalam komunitas dan bagaimana
relasi yang terjadi di antara komponen-komponen tersebut sehingga terjadi
isu-isu yang bersifat sistemik dan menghambat komunitas untuk meningkatkan
kemampuan resiliensi sosial- ekologisnya secara otentik seperti yang mereka
inginkan (tidak semata-mata seperti yang diinginkan oleh proyek ini).
Komponen-
komponen yang dimaksud antara lain visi, misi dan nilai-nilai yang hidup dalam
komunitas; para pemangku kepentingan komunitas termasuk kebutuhan-kebutuhan
mereka, terutama yang berkaitan dengan resiliensi sosial-ekologis komunitas,
serta capaian hasil saat ini atas kebutuhan- kebutuhan tersebut; target
perilaku-perilaku strategis yang menyebabkan komunitas hanya bisa mencapai
capaian hasil seperti saat ini (khususnya terkait isu -isu strategis yang
disasar oleh program ini); paradigma- paradigma dari para pemangku kepentingan
yang mendasari perilaku-perilaku strategis tersebut; proses, struktur dan
sistem yang ada di dalam komunitas, yang menyebabkan komunitas berada pada
situasinya saat ini; dan juga strategi yang secara eksplisit atau implisit
dikembangkan oleh komunitas sehingga membawa mereka pada situasinya yang
sekarang. Kemampuan ini terutama perlu dimiliki oleh para penentu strategi dan
fasilitator di tingkat komunitas yang nantinya akan tercermin dalam setiap
gagasan aktivitas yang diajukan kepada GEF SGP Indonesia.
Ketiga,
kemampuan pembuat strategi intervensi dan fasilitator perubahan di tingkat
komunitas dalam memahami imunitas atau kekebalan komunitas dalam melakukan
perubahan, dan dari pemahaman yang tepat ini menentukan intervensi yang tepat
untuk mengubah imunitas terhadap perubahan ini menjadi kapasitas dan kemampuan
baru komunitas dalam mengelola tantangan-tantangan perubahan menuju gambaran
ideal yang mereka inginkan secara otentik dan sungguh-sungguh.
Keempat,
kemampuan melakukan dialog-dialog perubahan secara efektif dengan para pemangku
kepentingan dari setiap isu, sehingga motivasi perubahan bisa terbangun secara
organik dan otentik dari dalam diri setiap pelaku atau agen perubahan yang ada
di komunitas, dan pada akhirnya bisa berdampak pada terbangunnya motivasi
internal komunitas dalam melakukan inisiatif-inisiatif perubahan. Kemampuan
melakukan dialog ini juga akan membantu tim di lapangan untuk memahami tingkat
kesiapan komunitas untuk berubahan. Tingkat kesiapan yang berbeda akan
memerlukan intervensi perubahan dan pengembangan yang berbeda pula.
Berdasarkan
ke-4 faktor tersebut, maka tim sekretariat GEF SGP Indonesia melihat perlu
adanya sebuah kegiatan peningkatan kapasitas kepada tim pelaksana program untuk
mendukung capaian program dan keberlanjutan kegiatan di masyarakat setelah
program fase-6 selesai dilaksanakan.
Program
GEF SGP Indonesia, adalah sebuah program dana hibah kecil untuk membantu
kelompok masyarakat yang rentan terhadap perubahan lingkungan,
diimplementasikan oleh UNDP, dan dilaksanakan oleh Yayasan Bina Usaha
Lingkungan.
LINGKUP
TUGAS
Tujuan dari tugas ini
adalah untuk :
Menyusun
sebuah program peningkatan kapasitas dengan menggunakan pendekatan Sistem
Thinking dan Immunity to Change untuk mendukung pelaksanaan program GEF SGP
Indonesia di setiap level pelaksanaannya dan menyusun sebuah portal pertukaraan
dan pengelolaan pengetahuan sebagai bagian dari rangkaian program peningkatan
kapasitas.
HASIL
YANG DIHARAPKAN
a.
Pelaksanaan program peningkatan
kapasitas sesuai dengan timeline yang disusun (durasi : 1 tahun)
b.
Modul program peningkatan kapasitas (durasi
: 3 bulan)
c.
Portal Pengelolaan pengetahuan (durasi:1
tahun)
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa temuan penelitian di sini terbagi dalam tiga kategori yaitu: (1) Budget;
(2) Kompetensi; dan (3) Manfaat.
Budget
Maksimum
dana hibah yang diberikan adalah $50.000, dan pengaju proposal wajib mengirimkan perencanaan anggaran
secara detail untuk pelaksanaan program peningkatan kapasitas.
Kompetensi
•
Menunjukkan kemampuan
untuk pemikiran strategis, memahami mengenai teori dan penerapan Sistem
Thinking dan Immunity to Change.
•
Memiliki pengalaman dalam
melakukan pendampingan peningkatan kapasitas organisasi dan kelompok
masyarakat.
•
Memiiki pengalaman dan
kemampuan dalam memfasilitasi pertemuan dengan kelompok masyarakat
•
Memiliki pengalaman dan
kemampuan menulis, presetasi, berkomunikasi, dan fasilitasi dalam Bahasa
Indonesia dan Inggris
Manfaat
Program
peningkatan kapasitas team pelaksana program phase-vi gef sgp Indonesia
meningkatkan resiliensi sosial-ekologis lewat inisiatif berbasis komunitas di
pulau-pulau kecil, baik dari segi bentang darat (landscape) maupun bentang laut
(seascape).
KESIMPULAN
Program peningkatan kapasitas team
pelaksana program phase-vi gef sgp Indonesia menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut:
·
Maksimum dana hibah yang diberikan
adalah $50.000, dan pengaju proposal wajib
mengirimkan perencanaan anggaran secara detail untuk pelaksanaan program
peningkatan kapasitas.
·
Saat ini, grand desain program yang akan
diturunkan menjadi strategi pelaksanaan program Phase VI tengah disusun oleh
tim strategis di empat wilayah sasaran program yaitu di Pulau Semau, Nusa
Tenggara Timur, Pulau Nusa Penida, Bali, Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara,
dan wilayah Nantu, Gorontalo.
·
Menyusun sebuah program peningkatan
kapasitas dengan menggunakan pendekatan Sistem Thinking dan Immunity to Change
untuk mendukung pelaksanaan program GEF SGP Indonesia di setiap level
pelaksanaannya dan menyusun sebuah portal pertukaraan dan pengelolaan
pengetahuan sebagai bagian dari rangkaian program peningkatan kapasitas.
Atas dasar temuan ini, sebagaimana untuk meningkatkan kapasitas team pelaksana program Phase-VI
Gef SGP Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sgp-indonesia.org/
http://sgp-indonesia.org/2017/11/16/request-proposal-rfp-untuk-program-peningkatan-kapasitas-team-pelaksana-program-phase-vi-gef-sgp-indonesia/
0 Response to "Seperti ini Proposal Program Peningkatan Kapasitas Team Pelaksana program! Yuk dicek."
Posting Komentar